CARA MENGHAFAL ALQURAN
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
DALIL KEUTAMAAN MENGHAFAL QURAN
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِيْنَ مِنَ النَّاسِ قَالُوْا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ..؟ قَالَ هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللهِ وَخَاصَّتُهُ *
رواه سنن إبن ماجة ج ۱ رقم الحديث ۲۱۵ حكم الألباني صحيح
Artinya : Dari Anas bin Malik berkata : Nabi bersabda : Sesungguhnya Allah mempunyai Keluarga di bumi dari golongan manusia, Para Shohabat bertanya… Nabi siapakah mereka..? Nabi SAW menawab : Mereka adalah penghafal Qur’an dan Keluarganya Allah serta Allah Juga mengkhususkan mereka. {HR. Sunan Ibnu Majah Juz 1 No. Hadist 215 Hukum Al-bani Shohih}
عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَاْلحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ *
رواه سنن الترمذي ج ۵ رقم الحديث ۲۹۱۰ حكم الألباني صحيح
Artinya : Abdulloh bin mas’ud berkata : Nabi SAW bersabda : Barang siapa yang membaca satu huruf Al-qur’an, Maka dia mendapat satu kebagusan dan di lipatkan menjadi sepuluh kali, Aku (Nabi) tidak berkata الم satu huruf tapi ا satu huruf, ل satu huruf dan م satu huruf. {HR. Sunan At Tirmidzi Juz 5 No. Hadist 2910 Hukum Al-bani Shohih}
عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ فَقَالَ مَا جَاءَ بِكَ؟ قُلْتُ أُنْبِطُ الْعِلْمَ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ خَارِجٍ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ إِلاَّ وَضَعَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا بِمَا يَصْنَعُ *
رواه سنن إبن ماجة ج ۱ رقم الحديث ۲۲٦ حكم الألباني صحيح
Artinya : Nabi bersabda : Tidak ada orang yang keluar dari rumah untuk mencari ilmu kecuali Malaikat meletakkan sayapnya pada orang tersebut karena senang dengan perbuatan orang tersebut. {HR. Sunan Ibnu Majah Juz 1 No. Hadist 226 Hukum Al-bani Shohih}
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ وَمَاحِلٌ مُصَدِّقٌ مَنْ جَعَلَهُ أَمَامَهُ قادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ * رواه الطبراني ج ۱۰ رقم الحديث ۱۰٤٥٠
Artinya : Abdulloh bin mas’ud berkata : Nabi SAW bersabda : Al-Qur’an itu bisa mensyafa’ati dan di terima Syafa’atnya dan Pelapor yang di benarkan laporannya, Barang siapa yang menjadikan Qur’an di depannya, Maka akan di arahkan ke surga, Sebaliknya barang siapa yang menjadikan Qur’an di belakangnya, Maka dia akan di lempar kedalam neraka. {HR. At Thobroni Juz 10 No. Hadist 10450}
BEBERAPA CARA MENGHAFAL QUR’AN
1. Ikhlas (Memurnikan Niat).
2. Taqwa kepada Allah.
3. Berakhlak Karimah (Akhlak ahli quran).
4. Mempersungguh berdo’a.
5. Bersedia meluangkan waktu untuk Al-Quran.
6. Sedikit yang kontiyu (Terus menerus) lebih baik dari pada banyak tapi putus.
7. Jangan tergesah gesah dalam menghafal Al-Quran.
8. Jangan berfikir gagal / tidak sukses dalam menghafal Al-Quran.
9. Supaya Optimis jangan pesimis.
10.Pertimbangkanlah kira-kira hal apa yang dapat memudahkan atau membantu kita menghafal Al-Quran. a. 11. Memanfaatkan indera pendengaran dengan cara sering mendengarkan bacaan Al-Quran. b. Memanfaatkan indera penglihatan dengan cara sering melihat muskhaf Al-Quran. c. Memanfaatkan indera peraba dengan cara meraba kitab Al-Qur’an (Kitab Khusus untuk tuna netra)
12. Mangkul atau talqi qiroat Al-Quran kepada ahlinya atau khafid.
13. Memulai menghafal dari surat-surat pendek atau yang sudah di hafal.
14. Membuat jadwal harian dan membatasi jumlah yang di khafalkan sesuai dengan kemampuan dan dapat kontiyu di laksanakan.
15. Memilih waktu dan tempat yang tepat dan dapat konsentrasi dalam menghafal, seperti waktu sahur atau pagi atau sebelum tidur.
16. Memilih salah satu teori menghafal, di antaranya : a. Dengan mengulang-ulang langsung satu hafalan. b. Dengan mengulang-ulang langsung ayat demi ayat. c. Dengan menulis.
17. Membaca dengan benar di waktu menghafal baik harokat, tajwidnya, dan makhrojul hurufnya.
18. Jangan menambah hafalan baru sampai batas hafalan harian yang di tentukan betul-betul hafal sempurna (yaqin tidak ada kesalahan atau keraguan).
19. Menyimakkan hasil hafalan kepada hafid yang lain.
20. Berusaha membaca hasil hafalan sepanjang hari baik dalam sholat wajib, sholat sunnah, dan terutama sholat malam serta keadaan bekerja jika memungkinkan.
21. Mengikat atau menggabungkan hasil hafalan baru dengan yang lama.