Berbagai kemajuan di bidang teknologi selain membawa manfaat bagi kehidupan manusia juga berdampak negatif. Kemaksiatan, kerusakan moral, pelanggaran-pelanggaran terhadap syariat agama semakin merajalela. Kesemuanya menjadi cobaan dan tantangan berat yang harus dihadapi oleh generasi muda.
Maka para remaja dituntut benar-benar menjadi generasi yang ahli ibadah, berakhlaqul karimah, mandiri, faham agama dan alim serta memiliki ketaqwaan yang tinggi, sehingga mampu membentengi diri dari berbagai macam dan bentuk kerusakan remaja di era globalisasi dan modernisasi.
Empat belas abad yang silam Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan berbagai macam bentuk kerusakan yang bakal terjadi pada zaman akhir, sekarang telah menjadi kenyataan. Perilaku pergaulan yang sudah tidak lagi mempedulikan antara halal-haram, dosa-pahala dan baik-buruk tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi pola hidup generasi muda, terjerumus dalam pergaulan bebas, perzinaan, tawuran, kecanduan narkoba, minuman keras dan pengaruh jelek lainnya.
Agar generasi muda tidak terjerumus dalam pengaruh-pengaruh jelek, ada 3 hal yang harus dilakukan, di antaranya :
1. Mendekatkan diri kepada Allah
Untuk menjaga kesehatan ginjal, harus tetap banyak minum, walau tidak merasa haus. Untuk mejaga kesehatan hati (qolbu), harus tetap banyak istigfar dan minta maaf, walau tidak merasa salah.
Agar remaja tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau bujukan kawan dan mampu mengatasi rasa keingintahuannya, maka remaja harus meningkatkan pendekatan dirinya kepada Allah SWT yaitu dengan menertibkan dan meningkatkan ibadah, semisal meningkatkan kekhusyuan sholat dan banyak melakukan sholat-sholat sunnah terutama sholat malam, sambil memohon penjagaan dan keselamatan dari Allah dari berbagai macam kemaksiatan.
Firman Allah SWT:
“Dan tegakkanlah sholat, sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar” (Surat Al-Anqabut ayat 45)
Bilamana telah menjalankan sholat, namun perbuatannya tak terjaga, kemungkinan ada yang salah dalam sholatnya hamba. Dia baru sekedar sholat secara fisik tapi belum mampu menjiwai nilai-nilai akhlaq yang terkandung dalam sholatnya.
Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
Menetapilah kalian dengan sholat malam sebab sesungguhnya sholat malam itu kebiasaan orang-orang sebelum kalian dan bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghilangkan dan menolak penyakit dari tubuh. (HR Tirmidzi)
2. Memilih teman bergaul yang baik dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif.
Pergaulan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Orang yang berteman dengan orang yang baik, kemungkinan besar ia akan baik. Sebaliknya orang yang berteman dengan orang buruk, kemungkinan besar ia juga akan terpengaruh menjadi buruk. Karena itu, remaja hendaknya memilih teman yang baik, yang kuat agamanya, kuat imannya, yang ahli ibadah agar ia juga ikut baik.
“Perumpamaan teman bergaul yang sholih dan teman bergaul yang jelek adalah sebagaimana penjual minyak wangi dan ubupan (perapian) pandai besi. Penjual minyak wangi tidak akan melewati padamu, adakalanya kamu akan membeli minyak wangi itu darinya, atau (paling tidak) kamu akan mendapatkan bau wanginya. Dan (sedangkan) pandai besi akan membakar badanmu atau pakaianmu atau (paling tidak) akan kamu dapatkan bau sangitnya.”(HR Bukhori)
Oleh karena itu menentukan teman bergaul adalah sangat penting, karena sebagian waktu kita berada di sisi teman pergaulan kita. Sedangkan manusia memiliki kelemahan, mudah mengikuti sesuatu yang cenderung melanggar peraturan agama. Dengan banyak bergaul dengan orang yang faham, maka walaupun tidak bisa belajar ilmu kepadanya, paling tidak sebagian waktu kita akan banyak disibukkan dengan hal-hal yang baik dan mengurangi waktu-waktu untuk melanggar dan maksiat.
“Seorang laki-laki itu menetapi kebiasaan teman dekatnya, maka hendaklah ia melihat siapa yang menjadi teman dekatnya.” (HR Abu Dawud)
Semoga bermanfaat 😇
LDII BANYUWANGI

